Oleh: arenasukijo | Maret 1, 2009

Kampanye dialogis mnim apresiasi, Absensi Disabotase

Oleh: Sanusi

Kampanye dialogis calon BEM-Fakultas Isoshum UIN Suka Yogyakarta yang diselenggarakan Kamis tanggal 19 Februari 2009 yang lalu diwarnai aksi sabotase absen oleh Panitia Pemilihan Fakultas (PPF) dikarenakan minimnya mahasiswa yang datang mengikuti prosesi acara. Seperti dikatakan Panitia PPF Bagian Kordinator Acara, Mohammad Fathollah, sabotase absen telah dikomunikasikan kepada pihak dosen yang mengajar pada hari dan waktu ketika acara dilangsungkan. “Jadi tidak asal melakukan.” Paparnya Menurutnya, sabotase ini dilakukan dalam rangka agar mahasiswa tidak bersikap apolitis. “Acara itu penting bagi mahasiswa agar tahu program serta visi-misi dari calon pimpinan mereka di level fakultas.” Ujarnya ketika diwawancarai Slilit Arena di tempat tinggalnya di Cabean, Sewon, Bantul 22 Februari 2009.

Hal yang sama diungkapkan PD III Isoshum yang turut hadir dalam acara tersebut, Dudung Abdurrahman, yang mengatakan bahwa pemindahan aktifitas kuliah dari kelas ke lokasi acara di Ruang Promosi Doktoral ini memang bertujuan untuk mendidik mahasiswa. Ini adalah bentuk atau strategi agar apatisme politik bisa di tekan. “Ya mahasiswa boleh keluar dari ruangan ini, tapi konsekuensinya dianggap tidak mengikuti perkuliahan. Tapi gak apa-apa, tidak hadir sekarang kan masih ada 2 kali pertemuan lagi. ” Katanya ketika memberikan sambutan sebelum acara dimulai. Sabotase absen itu dilakukan agar waktu pelaksanaan kampenye dialogis yang dimulai sekitar jam 13.00 WIB hingga jam 15.00 WIB tidak sepi. Otomatis mahasiswa yang memiliki jam kuliah yang berbarengan dengan pelaksanaan acara tersebut dialihkan ke ruang Promosi Doktoral di lingkungan Fishum yang menjadi tempat pelaksanaan acara. Adapun beberapa kelas yang terkena sabotase antara lain Ilmu Komunikasi 2008 kelas A, B dan C yang seharusnya masuk jam 13. 00 WIB di kelas masing-masing terpaksa harus mengikuti kampanye dialogis tersebut. Kampanye itu sendiri adalah agenda PPF untuk mempertemukan caleg dari Partai Kebangkitan Mahasiswa Rizki Fauziyah dari (PKM) dan Esti Windarti dari Partai Pencerahan (PC). Mengganggu Menurut Nadia, mahasiswa ilmu komunikasi sabotase absen justru mengganggu aktivitas kuliah yang sedang berlangsung. Dalam hal ini PPF telah bertindak sewenang-wenang dengan memaksa mahasiswa mengikuti kampanye dialogis padahal saat itu mereka sedang dalam aktifitas kuliah. “Yang jelas saya membayar untuk kuliah, bukan untuk mengikuti aktifitas politik kampus. Jadi kuliah harus tetap diprioritaskan.” Katanya pada Arena saat ditemui di lingkungan Fakultas Isoshum beberapa jam setelah berlangsungnya acara. Ketika diminta tanggapannya mengenai hal ini, Maragustam Siregar Pembantu Rektor III bidang kemahasiswaan mengatakan pihaknya tidak mengsahkan adanya pengosongan jam kuliah tersebut. ”Kita tidak mengeluarkan kebijakan itu, persoalan absensi tetap pada ketentuan 50% berdasarkan surat izin dari organ intra kampus dan Ukm”,ujarnya.{}


Tinggalkan komentar

Kategori