Oleh: arenasukijo | Maret 1, 2009

MAHASISWA BINGUNG CARA NYOBLOS

Oleh: Erlin & Iyas

Kamis, 26 Februari 2009 hari dimana proses pencoblosan berlangsung. Masih banyak mahasiswa yang kebingungan utuk melakukan pencoblosan. Hal itu diakui Sri, mahasiswa semester dua fakultas Tarbiyah.

Hal yang sama juga dialami oleh Laili Nafilah, mahasiswa pendidikan agama Islam, semester empat. Akibat tidak tahu, ia mengakui telah keliru ketika mencoblos di TPS. Menurutunya, hal ini terjadi disebabkan karena sosialisasi dari Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa (KPUM) sangat kurang, terlebih mahasiswa yang notabane tidak begitu aktif di kampus.

Tidak jauh berbeda dari keduanya, Ali, mahasiswa fakultas Tarbiyah juga merasa kebingungan ketika sudah di tempat pemungutan suara. Menanggapi hal ini, Rojali, ketua KPU mengatakan, sosialiasasi sudah dilakukan dengan maksimal, kalaupun ada kebingungan di tingkatan para pemilih, maka PPF lah yang bertanggung jawab.

Hal yang berbeda justru disampaikan oleh Reza, Panitia Pemilihan Fakultas (PPF) Tarbiyah. Perihal sosialiasi itu adalah murni tugas KPU, sedangkan PPF hanya bertugas melancarkan proses pemungutan suara di lapangan dan hal-hal teknis lainnya. “wonk kotak suara dan kertas suara pun baru datang pada pagi harinya. Artinya, bukan salah kami”, ungkapnya.

Dari penelusuran kami di TPS fakultas tarbiayah ketika proses penghitungan surat suara dilakukan banyak sekali sura suara yang dimasikan ke kotak suara secara keliru hal ini selain kotak suara tidak ada keterangan warnanya juga tidak ada sosialisasi rijit mengenai cara pencoblosan.{}


Tinggalkan komentar

Kategori