Oleh: arenasukijo | Maret 1, 2009

Dibalik Koalisi Pencerahan Dan PRM

Oleh : Ipul, Syukur, & Ulfa
Gagal mencapai kesepakatan untuk membentuk koalisi dengan Partai Aliansi Demokrasi (PAD) dan partai PAS, ahirnya partai Pencerahan berkoalisi dengan Partai Rakyat Merdeka (PRM).

Tak ayal lagi, koalisi kedua partai tersebut sontak menimbulkan berbagai tanggapan dan pertanyaan, serta kekecewaan diberbagai kalangan. Sebab, hal ini bisa dikatakan untuk pertama kalinya yang terjadi dalam sejarah perpolitikan di Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. Karena, pada Pemilwa tahun-tahun sebelumnya dua partai tersebut tidak pernah sehaluan, dan sering terjadi persaingan antara keduanya, yang kadang juga berujung anarkhis. Apakah yang melatar belakanginya?
Baca Selengkapnya..

Oleh: arenasukijo | Februari 27, 2009

Mempertanyakan Kinerja MKM

Oleh: Saeful

Mempertanyakan Kinerja MKM Oleh:Saeful Sejak dilantik 2006 yang lalu hingga sekarang, Mahkamah Konstitusi Mahasiswa (MKM) UIN Sunan Kalijaga Sama Sekali Belum Melaksanakan Kinerjanya. Lahirnya Mahkamah Konstitusi Mahasiswa (MKM) pada tahun 2006 membuka harapan masyarakat kampus akan adanya institusi yang khusus menyelesaikan sengketa-sengketa Politik dan sengketa antar lembaga kemahasiswaan yang ada di kampus. Mahkamah Konstitusi Mahasiswa (MKM) mepunyai wewenang untuk menyelesaikan sengketa-sengketa yang terjadi, baik dalam masalah Politik maupun sengketa antar Lembaga Konstitusi Mahasiswa (LKM).

Baca Selengkapnya..

Oleh: arenasukijo | Februari 25, 2009

SLILIT Edisi Pemilwa

TELAH TERBIT SLILIT LPM ARENA

KHUSUS LIPUTAN PEMILWA UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

LIPUTAN UTAMA:

DI BALIK KOALISI PARTAI PRM DAN PENCERAHAN

MEMPERTANYAKAN KINERJA MKM

APATISME UKM, SALAH SIAPA?

Editorial         : Hasrat Kekuasaan

Catatan Kaki : Pemilwa Bukan Pasar Malam

Kancah           : Disorientasi Partai Politik Kampus

Pustaka          : Sisi Kelam Demokratisasi Indonesia

Celekop

Oleh: arenasukijo | Februari 19, 2009

PENGUMUMAN

Terkait pengambilan sertifikat seminar ekologi yang diadakan LPM Arena UIN Sunan Kalijaga pada Senin, 9 Februari, sebelumnya akan kami hubungi via SMS bagi yang mendapatkan.
Terima Kasih

Oleh: arenasukijo | Februari 6, 2009

MENAGIH JANJI PARTAI POLITIK

Dalam waktu yang tidak lama lagi, 26 februari, Pemilihan Umum Mahasiswa (Pemilwa) di UIN Sunan Kalijaga bakal dilaksanakan. Ada beberapa hal yang perlu dijadikan obrolan serius jelang Pemilwa. Kita sadari bersama, kedaulatan mahasiswa hanya tinggal dongengan belaka, sementara kebijakan yang lahir dari rahim pemangku kebijakan kian menggila dan subordinatif. Tidak jarang kita menggelus dada, lantaran diferensiasi mahasiswa sebagai agent social of change disamaratakan dengan para pekerja pabrik. Buktinya, disiplinisasi yang kaku di kampus telah membuat ruang gerak beraktivitas semakin sempit. Pintar secara verbal, tapi miskin secara imaginasi dan manfa’at sosial bukanlah tujuan hakiki pendidikan. Di samping itu, Pemilwa bukanlah ajang pesta pora bagi partai politik, tapi merupakan wadah bersama bagi Keluarga Besar Mahasiswa UIN (KBMU) untuk mewujudkan politik hajat hidup bersama. Artinya, baik buruknya pemerintah yang dihasilkan adalah tanggung jawab bersama pula.
Baca Selengkapnya..

Oleh: arenasukijo | Februari 6, 2009

Sisi Kelam Demokratisasi Indonesia

Oleh: Erich Miftah

Membincang tentang demokrasi Indonesia tidak akan pernah berhenti pada satu titik kejernihan seutuhnya, mungkin begitulah gambaran umum dari salah satu karya Gregorius Sahdan “Jalan Transisi Demokrasi Pasca Soeharto” ini. Nilai dan makna demokrasi telah diinjak-injak oleh pelaksana dan pengemban sistem demokrasi tersebut dalam segala aspek kehidupan, baik dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Sejak tumbangnya pemerintahan rezim Orde Baru dan digantikan dengan era Reformasi sisi kelam demokrasi terus berada pada setiap lini kepemimpinan Indonesia yang hal ini tidak akan henti-hentinya menjadi buah bibir sejarah seiring dengan berjalannya waktu bangsa dan negara ini.

Baca Selengkapnya..

Oleh: arenasukijo | Februari 6, 2009

KALA KESABARAN DALAM SEBUAH CINTA

resensiJudul buku : The Sacred Romance of King Sulaiman
& Queen Sheeba
Penulis : Waheeda El-Humayra
Pengantar : Yadi Saeful Hidayat
Penerbit : Mizania
Tebal : 254 halaman

Oleh: Muyassarotul Hafidzoh*

Akhir-akhir ini sejarah yang dikemas dalam bentuk novel menjadi perhatian para penulis. Sebenarnya ini telah diawali oleh Pram lewat tetralogi pulau burunya. Pram menggugat koloinialismse lewat kisah dalam novel. Dan kisah itu factual. Pram kemudian menjadi penulis pertama di Indonesia dalam mengkisahkan ulang tentang sejarah. Khususnya pasca gemuruh reformasi. Pram semakin leluasa mengkisahkan ulang sejarah, terlebih sejarah yang kelam. Yang menggugah, yang mengandung inspirasi, yang memberi nafas segar bagi sejarah pada zaman sekarang ini. Sehingga menarik perhatian para penulis Indonesia yang lainnya untuk berkisah dalam sebuah novel.
Baca Selengkapnya..

Oleh: arenasukijo | Februari 6, 2009

PEMILU-PEMILWA

Oleh: M. Sya’roni Rofii

Akhir tahun kemarin, Majelis Ulama Indonesia menyelenggarakan ijtima’ ulama di Padang, Sumatra Barat, dengan menghasilkan beberapa produk fatwa dan salah satunya adalah mengharamkan tindakan golongan putih (Golput). Fenoma ini cukup menarik untuk didiskusikan sebab, dalam pandangan umum selama ini MUI lebih banyak menyentuh sisi-sisi kehidupan yang, apolitis. Sejauh ini fatwa itu sah-sah saja dikeluarkan dalam konteks MUI menjadi penanggungjawab umat Islam Indonesia ke arah yang lebih baik.
Terkait produk fatwa dan pemilu, dalam hal ini MUI tentu saja bisa dianggap sebagai agen pelengkap pengokohan proses demokratisasi di Indonesia, karena menyadarkan umatnya untuk berpartisipasi aktif menggunakan hak suara. Sebab, parameter kesuksesan demokrasi juga diukur dari tingkat partisipasi warga negara. Sekali-sekali MUI memang patut mendapat apresiasi—walaupun, fatwa yang sangat ditunggu-tunggu masyarakat menyangkut para koruptor tidak keluar.

Baca Selengkapnya..

Oleh: arenasukijo | Februari 6, 2009

Refleksi Jelang Pemilwa

DEMOKRASI KITA MASIH JAUH DARI SELESAI

“Kalau memang Pemilwa kali ini bukan proses pembentukan kehendak bersama, melainkan nafsu untuk menang sendiri dengan menghalalkan segala cara, maka terimalah kehancuran sebagai sebuah laku kehidupan. Dua kali Pemilwa sebelumnya adalah pelajaran mahal tentang demokrasi Kita yang masih jauh dari selesai”.

Oleh: Joemardi Poetra*

Rekayasa Jelang Pemilwa
26 Februari, Pemilihan Umum Mahasiswa (Pemilwa) di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta kian dekat. Banyak cerita mengiringi pesta dua tahunan ini. Walaupun suasana eksterior tampak jauh dari keributan, tapi di internal setiap partai sibuk merapatkan barisan dan mengencangkan ikat pinggang untuk merebut suara dari semua kalangan mahasiswa (one man one vote). Di sani-sini tanpa malu partai politik sudah mencuri start kampanye terselubug. Seiring dengan hal itu, apatisme menjamur bak kuah cendol yang jatuh dari kantong plastiknya, lantaran tidak percaya lagi terhadap bangunan sistem student goverment yang dikomandoi oleh Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) karena telah gagal dan semakin jauh dari cita-cita bersama tentang sebuah kedaulatan.
Baca Selengkapnya..

Oleh: arenasukijo | Februari 6, 2009

Baca!!!

TELAH TERBIT SLILIT ARENA

6 Februari 2009

EDISI KHUSUS PEMILWA UIN SUKA

BACA SLILIT, BIAR KAGAK TULALIT…


asu11

« Newer Posts - Older Posts »

Kategori